Diartikan
secara Etimologi, Supervisi berarti pengawasan, penilikan, pembinaan .
Sedangkan secara Terminologi, Supervisi adalah Bantuan berbentuk pembinaan yang
di berikan kepada seluruh staf sekolah untuk mengembangkan situasi belajar
mengajar yang lebih baik .
Setelah
mengetahui supervisi, harus diketahui juga pengertian dari bimbingan baik
bersifat umum maupun khusus. Bimbingan bersifat umum merupakan usaha-usaha
untuk memberikan penerangan atau pendidikan agar yang menerima bimbingan lebih
mengetahui, lebih menyenangi, lebih bersikap positif terhadap apa yang
dibimbingkan. Sedangkan yang bersifat khusus yaitu bimbingan yang diberikan
oleh guru, pembimbing atau konselor kepada anak-anak yang dalam perkembangan
pendidikannya memperlihatkan kelambatan atau hambatan/kesulitan
Supervisi
bimbingan dan koseling merupakan satu relasi antara supervisor dan
konselor (supervisee) dimana supervisor (konselor senior)memberi dukungan dan
bantuan untuk meningkatkan mutu kinerja profesional supervisee.tumpu pada satu
prinsip yang mengakui setiap manusia itu mempunyai potensi untuk berkembang.
Dari penjelasan
yang telah diuraikan, dapat ditarik kerangka kesimpulan bahwa supervise
konseling merupakan pengawasan dan pembinaan yang diberikan kepada pembimbing
atau konselor untuk membantu anak-anak yang dalam tahap perkembangan
pendidikannya agar situasi situasi belajar mengajar lebih optimal.
Program kegiatan supervise bukan merupakan :
Ø Konseling/psikoterapi
Ø Pemaksaan (imposing)
Ø Kritik negatif (negative criticism)
Ø Memperdayakan (disempowering)
Ø Pertemanan (friendship)
Ø Mencari kesalahan (fault- finding)
Ø Hukuman (funishment)
Ø Untuk konselor yang baru
(vovicecounselor)
B. Arah dan Tujuan Supervisi Bimbingan
Konseling
Adapun arah
supervisi dalam program bimbingan adalah:
1. Mengontrol kegiatan-kegiatan dari
para personil bimbingan yaitu bagaimana pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
mereka masing-masing
2. Mengontrol adanya
kemungkinan hambatan-hambatan yang ditemui oleh para personil bimbingan dalam
melaksanakan tugasnya masing-masing.
3. Memungkinkan dicarinya jalan
keluar terhadap hambatan-hambatan
dan permasalahan-permasalahan yang ditemui
dan permasalahan-permasalahan yang ditemui
4. Memungkinkan terlaksananya
program bimbingan secara lancar kearah pencapaian tujuan sebagaimana yang telah
ditetapkan
Adapun tujuan dari supervisi konseling adalah:
a. Meningkatkan kompetensi
professional konselor
b. Meningkatkan kesadaran dan
identitas professional
c. Mendorong perkembangan pribadi dan
professional
d. Mempromosikan kinerja professional
e. Pemberian jaminan mutu terhadap
praktek professional
C. Prinsip-prinsip Supervisi Bimbingan
Konseling
Dalam prinsip Supevisi bimbingan dan penyuluhan dapat
dibagi berdasarkan sifatnya yaitu prinsip secara umum dan khusus :
1. Prinsip umum
Supervisi harus bersifat praktis,dalam arti dapat di
kerjakan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah
a. Hasil supervisi harus
berfungsi sebagai sumber informasi bagi staf sekolah untuk
pengembangan proses belajar mengajar/ bimbingan
konseling
b. Supervisi dilaksanakan dengan
mekanisme yang menunjang kurikulum yang berlaku
2. Prinsip khusus
Supervisi hendaknya dilaksanakan secara :
a. Sistematis artinya supervisi di
kembangkan dengan perencanaan yang matang sesuai dengan sasaran yang di
inginkan.
b. Objektif artinya supervisi
memberikan masukkan sesuai dengan aspek yang terdapat dalam instrument
c. Realistis artinya supervisi di
dasarkan atas kenyataan yang sebenarnya yaitu pada keadaan hal-hal yang sudah
di pahami dan di lakukan oleh para staf sekolah
d. Antisipatif artinya supervisi diarahkan
untuk menghadapi kesulitan- kesulitan yang mungkin akan terjadi.
e. Konstruktif artinya supervisi
memberikan saran-saran perbaikan kepada yang di supervisi untuk berkembang
sesuai dengan ketentuan atau aturan yang berlaku.
f. Kreatif artinya supervisi
mengembangkan.
D. Aspek yang disupervisi
1. Aspek Ketenagaan
a. Jumlah guru pembimbing dan kesesuaian
latar belakang pendidikan
b. Ratio konselor adalah 1: 150
c. Tenaga administrasi
2. Aspek organisasi
a. Struktur organisasi
b. Deskripsi tugas
personal
3. Aspek Kegiatan
a. Program
kegiatan bimbingan dan konseling
b. Pelaksanaan
kegiatan bimbingan dan koneling
c. Evaluasi
kegiatan bimbingan dan konseling
d. Analisis hasil
evaluasi bimbingan dan konseling
e. Tindak
lanjut
4. Aspek Sarana dan Prasarana
a. Ruang
khusus bimbigan dan konseling
b. Ruang konseling
c. Catatn
pribadi siswa
d. Kartu status konseling
e. Kartu
catatan kejadian
f. Kartu
komunikasi
g. Peta laporan dan
peta kelas
5. Aspek Laporan
a. Laporan
bulanan
b. Laporan
caturwulan
c. Laporan
tahunan
E. Materi, dan
Fungsi Supervisi Bimbingan Konseling
1. Materi
Supervisi Bimbingan Konseling
Guru
pembimbing/konselor bertugas menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling
di seolah sesuai dengan petunjuk pelaksanaan bimbingan dan konseling. Sebagai
pelaksana utama, tenaga inti, guru pembimbing/konselor bertugas :
a. Memasyakatkan pelayanan bimbingan.
b. Merencanakan program bimbingan.
c. Melaksanakan seluruh pelayanan bimbingan.
d. Menilai proses dan hasil pelayanan bimbingan dan
kegiatan pendukungnya.
e. Melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan.
e. Melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan.
f. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil
penilaian.
g. Mengadministrasikan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan
h. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan dalam pelayanan bimbingan.
Secara khusus dapat dikatakan bahwa materi supervisi koseling sekolah mencakup :
g. Mengadministrasikan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan
h. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan dalam pelayanan bimbingan.
Secara khusus dapat dikatakan bahwa materi supervisi koseling sekolah mencakup :
a. Layanan dan orientasi pokok
1. Layanan orientasi
2. Layanan informasi
3. Layanan bimbingan penempatan dan
penyaluran
4. Layanan bimbingan belajar
5. Layanan konseling kelompok
6. Layanan konseling perorangan
b. Kegiatan pendukung bimbingan
1. Aplikasi instrumentasi bimbingan
2. Penyelenggaraan himpunan data
3. Konferensi kasus
4. Kunjungan rumah
5. Alih tangan kasus .
2. Fungsi
Supervisi Konseling
Memonitor , mencatatan, memberi dukungan,mengukur dan
menilai kinerja,mendorong untuk merefleksi ,bentuknya adalah:
a. Mengontrol kegiatan-kegiatan dari para personil
bimbingan yaitu bagaimana pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka
masingmasing
b.Mengontrol adanya kemungkinan hambatan-hambatan yang
ditemui oleh para personil bimbingan dalam melaksanakan tugas
c. Memungkinkan dicarinya jalan keluar terhadap
hambatan hambatan dan permasalahan-permasalahan yang ditemui
d. Memungkinkan terlaksananya program bimbingan secara
lancar kearah pencapaian tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan
F. Pelaksanaan,Dampak,
dan Teknik dari Supervisi Bimbingan Konseling
Ada Sejumlah
format berbeda dalam pelaksanaan supervisi ( Hawkins dan Shohert,19890).
Kesepakatan paling umum adalah membuat kontrak sesi individual selama beberapa
periode waktu dengan orang yang sama.Hawkins dan Shohert (1989,2000) telah
membangun model proses supervisi yang sangat bermanfaat untuk menjelaskan
beberapa isu ini.
Mereka
berpendapat bahwa enam level operasi dalam supervisi:
1. Refleksi terhadap muatan sesi
konseling. Fokusnya di sini adalah klien, apa yang di
ucapkannya,bagaimana berbagai bagian dari kehidupan klien saling bertautan dan
apa yang di inginkan klien dari penyuluhan.
2. Eksplorasi tekhnik dan strategi
yang di gunakan oleh konselor. Tingkatan ini berkenaan dengan maksud
terapeutuik konselor,dan pendekatan yang di ambilnya untuk membantu klien.
3. Eksplorasi terapeutik.Tujuan
dari level ini menguji cara interaksi antara klien dan konselor, dan apakah
mereka telah membangun aliansi kerja yang berfungsi.
4. Perasaan konselor kepada klien.
Dalam daerah supervisi ini, Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan
memahami reaksi conter- transference konselor, dan isu personal yang di
rangsang kembali melalui kontak dengan klien.
5. Apa yang terjadi saat ini dan
sekarang antara supervisor dan yang di awasi. Hubungan yang terjadi dalam sesi
supervisi mungkin memaparkan karakteristik yang mirip dengan hubungan antara
konselor dan kliennya.
6. Perasaan pengawas merespons yang
di awasi juga dapat memberikan panduan beberapa cara untuk melihat kasus
yang tidak secara sadar diartikulasikan oleh pengawas atau yang di awasi,
sekaligus memberikan kontribusi terhadap pemahaman kualitas hubungan pengawas
dengan yang di awasi.
Dampak Supervisi Konseling yang tidak Efektif
Ø Tidak ada balikan dari orang yang
kompetenapakah praktek profesional telah memenuhistandar kompetensi dan kode
etik
Ø Ketinggalan iptek dalam bk
Ø Kehilangan identitas profesi BK
Ø Kejenuhan profesional (bornout)
Ø Pelanggaran kode etik yang akut
Ø Mengulang kekeliruan secara masif
Ø Erosi pengetahuan yang sudah di dapat
daripendidikan prajabatan (pt)
Ø Siswa dirugikan, tidak mendapatkan
layananbk sebagaimana mestinya
Metode / Tekhnik Supervisi Bimbingan Konseling
Teknik pelaksanaan supervisi bimbingan dan konseling
dapat mengguanakan beberapa alternatif teknik supervisi yaitu
a. Kunjungan kelas
b. Observasi kelas
c. Kunjungan dan atau observasi
dokumentasi ke ruang bimbingan
d. wawancara dan
e. angket
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan
pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Supervisi
bimbingan konseling merupakan pengawasan dan pembinaan yang diberikan kepada
pembimbing atau konselor untuk membantu anak-anak yang dalam tahap perkembangan
pendidikannya agar situasi situasi belajar mengajar lebih optimal.
2. Terdapat
4 arah dan 5 tujuan supervisi yang perlu diketahui
3. Prinsip-prinsip
Supervisi Bimbingan Konseling
a. Prinsip umum
· Hasil supervisi harus
berfungsi sebagai sumber informasi
· Supervisi dilaksanakan
dengan mekanisme yang menunjang kurikulum yang berlaku
b. Prinsip khusus
4. Aspek
yang disupervisi
a. Aspek
Ketenagaan
b. Aspek organisasi
c. Aspek
Kegiatan
d. Aspek Sarana dan
Prasarana
e. Aspek
Laporan
5. Guru
pembimbing/konselor bertugas menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling
di sekolah sesuai dengan petunjuk pelaksanaan bimbingan dan konseling
6. Fungsi
Supervisi Bimbingan dan Konseling
Memonitor , mencatatan, memberi dukungan,mengukur dan
menilai kinerja,mendorong untuk merefleks
7. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan serta dampat-dampak
negatif yang timbul.
B. Saran.
Dengan
demikian, pengetahuan tentang supervisi bimbingan
konseling hal yang penting. Harapan kami, setelah membahas tentang
supervisi tersebut, kita tidak lagi memiliki kesalahpahaman proses
konseling selanjutnya dapat membantu pembaca untuk mengembangkan supervisi
dalam proses konseling. Sehingga pada akhirnya konselor mampun membantu
konseli secara optimal mencapai perkembanga yang optimal
RUJUKAN
· Flurentin,
Elia. 2001. Organisasi dan Manjemen Bimbingan di Sekolah. Malang :
Tanpa Penerbit
· Indra,2012.Supervisi
Bimbingan Penyuluhan.(online).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar