Moh. Surya (2006) mengemukakan bahwa sejalan dengan perkembangan teknologi
komputer, interaksi antara konselor dengan klien tidak hanya dilakukan melalui
hubungan tatap muka tetapi dapat juga dilakukan melalui hubungan secara virtual
(maya) melalui internet dalam bentuk “cyber counseling”. Layanan bimbingan dan
konseling ini merupakan salah satu model pelayanan konseling yang inovatif
dalam upaya menunjukkan pelayanan yang praktis dan bisa dilakukan dimana saja
asalkan ada koneksi atau terhubung dengan internet.
Cyber Counseling adalah salah satu strategi bimbingan dan konseling yang
bersifat virtual atau konseling yang berlangsung melalui bantuan koneksi
internet. Dalam hal ini proses konseling berlangsung melalui internet dalam
bentuk web-site,e-mail, facebook, videoconference (yahoo massangger) dan ide
inovatif laninnya. Sudah tentunya apabila ingin menjalankan strategi ini yang
menjadi piranti utamanya adalah koneksi dengan internet tersebut. Adapun
beberapa i
B. Persiapan Cyber Counseling
Dalam upaya menjalankan strategi layanan bimbingan dan konseling berbasis cyber
counseling ini, ada beberapa hal yang menjadi persiapan utama, yaitu penguasaan
dasar aplikasi komputer dan internet itu sendiri. Adapun upaya yang dapat
dilakukan sehubungan dengan persiapan dasar supaya bisa menjalankan cyber
counseling ini, yaitu:
a. Mengadakan pelatihan komputer dan internet
kepada konselor dengan mengundang trainer yang memang ahli di dalamnya.
b. Masing-masing sekolah menyediakan fasilitas berupa:komputer
dan koneksi internet di ruang bimbingan dan konseling. Dengan adanya komputer
dan internet, secara otomatis pihak yang bersangkutan akan bisa belajar secara
langsung.
c. Menggunakan fasilitas buku petunjuk tentang aplikasi komputer dan
internet, sehingga bisa dipelajari secara langsung.
d. Bagi siswa, sejak dini diupayakan pelajaran komputer pada
masing-masing sekolah terutama yang belum memprogramkannya, supaya siswa juga
memiliki pemahaman di dalamnya. Dalam proses pembelajaran, siswa pada intinya
diajarkan mengenai cara menjalankan beberapa aplikasi internet yang mendukung
cyber counseling ini.
e. Bagi calon konselor, seyogyanya di jurusan diprogramkan
tentang mata kuliah tambahan tentang komputer dan palikasi internet. Dengan
demikian mereka akan medapatkan bekal berupa pengetahuan tentang bagaimana
menjalankan aplikasi komputer dan internet itu sendiri.
Beberapa cara inovatif di atas merupakan strategi untuk menguasai ilmu komputer
dan internet sebagai dasar untuk menjalankan cyber counseling. Sudah tentunya,
calon konselor, konselor maupun siswa masing-masing memiliki komitmen untuk
menguasainya, sehingga apa yang dipelajari dapat dituangkan untuk mendukung
berjalannya cyber counseling.
C. Fungsi Cyber Counseling
Pengadaan cyber counseling, bukan berarti menganaktirikan strategi layanan
konseling yang lainnya. Namun hal ini adalah semata-mata untuk mendukung dan
membuat inovasi yang baru terkait dengan pelayanan konseling disamping
meningkatkan kemampuan konselor itu sendiri khusunya dalam penguasaan teknologi
di jaman yang semakin berkembang ini.
Strategi layanan bimbingan dan konseling berbasis Cyber counseling yang
dilakukan melalui konseksi internet secara virtual ini memiliki beberapa fungsi
yang sifatnya inovatif, yaitu:
a. Pada dasarnya, konselor dan siswa yang belum mengenal
internet, secara langsung dapat mendapat pengetahuan di bidangnya, sehingga
tidak ketinggalan teknologi (gaptek=gagap teknologi) di jaman yang selalu
berkembang.
b. Proses bimbingan maupun konseling dapat dilakukan di luar jam
sekolah, sehingga tidak mengganggu jam pelajaran. Hal ini ditujukan pada siswa
yang belum dirasa cukup mendapatkan bimbingan di sekolah.
c. Dengan dibuatnya web-site khusus
oleh masing-masing konselor dalam instansinya, maka siswa akan bisa dengan
cepat memperoleh informasi yang diinginkannya, misalnya melihat nilai ujian
lewat internet, informasi tentang persyaratan sekolah dan lain sebagainya.
d. Waktu akan lebih efesien. Dengan
berkembangnya teknologi internet lewat komputer atau lewat hanphone yang sudah
dilengkapi aplikasi internet, hubungan virtual antara konselor dengan konselor
maupun antar konselor dengan siswa akan bisa berlangsung di mana saja asalkan
ada sinyal atau koneksi internet.
Sudah tentunya, untuk memenuhi fungsi tersebut, selain penguasaan teknologi
internet, konselor seyogyanya membuat kode etik tersendiri, melakukan
kesepakatan dengan siswa/konseli untuk diberlakukannya cyber counseling ini.
Dengan adanya kesepakatan, maka strategi ini akan dapat berjalan sesuai dengan
yang diharapkan, misalnya pengaturan waktu, penggunaan bahasa yang sopan dan
santun dalam menulis surat elektronik atau pada lembarchatting dan lain
sebagainya. Model cyber counseling ini dapat dilihat dalam penjelasan
di bawah ini.
D. Strategi Layanan BK Berbasis Cyber
Counseling
Strategi layanan bimbingan dan konseling brbasis cyber counseling adalah suatu
strategi atau pola perencanaan layanan yang dilakukan secara virtual melalui
koneksi internet. Adapun beberapa model strategi layanan bimbingan dan
konseling dalam bentuk cyber counseling yaitu:
1. Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis
Website
Website adalah sebuah cara untuk menampilkan diri di Internet. Dapat
diibaratkan Website adalah sebuah tempat di Internet, siapa saja di dunia ini
dapat mengunjunginya, kapan saja mereka dapat mengetahui tentang sesuatu,
memberi pertanyaan kepada kita, memberikan anda masukan dan dapat mendownload
data yang ditampikan. Website/weblog memungkinkan untuk dapat melakukan layanan
informasi yang terkait dengan bimbingan dan konseling. Dalam melakukan layanan
ini, sudah tentunya harus memiliki website atau weblog tersendiri yang sudah
online di internet.
Dengan dimilikinya alamat web oleh masing-masing konselor pada setiap sekolah,
maka tidak menutup kemungkinan bagi konselor untuk menulis berbagai hal yang
berkaitan dengan bimbingan dan konseling di instansinya. Adapun jenis layanan
yang bisa diupayakan lewat website adalah lebih cendrung pada layanan
informasi ,tentang bimbingan pribadi,karir, belajar,dan sosial. Untuk
dapat memenuhi layanan tersebut, maka konselor sudah pastinya menulis
berbagai informasi yang dibutuhkan oleh siswa pada alamat website yang sudah
dibuat di atas. Misalnya membuat layanan informasi mengenai segala hal yang
terkait dengan TI dalam BK seperti tampak pada gambar. Dengan demikian
seyogyanya konselor memiliki bahan yang lengkap untuk ditampilkan di alamt
websitenya.
Dengan mengupayakan layanan ini, konselor akan lebih banyak menghemat waktu
dari segi penyampaiannya, diabndingkan penyampaian di sekolah akan memakan
cukup banyak waktu. Dengan menyampaikan materi layanan di website ini maka
konseli/siswa dapat mengakses atau mendownload data tersebut kapanpun juga.
2. Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis
E-Mail
E-mail merupakan cara baru untuk berkomunikasi secara cepat dan efektif melalui
surat elektronik di internet. Sudah tentunya untuk dapat menjalankan hal ini maka
konselor dan siswa harus punya alamat e-mail masing-masing. Dalam upaya membuat
e-mail ini, bisa dibuat pada alamat yahoo dengan alamat http/www.yahoo.com atau
di google dengan alamat http/www.gmail.com. Ketika alamat tersebut
dibuka di internet, secara langsung sudah terdapat cara untuk membuatnya. Pada
dasarnya, orang lebih populer membuat alamat e-mailnya di yahoo. Dalam cyber
counseling ini kita mengupayakan fasilitas yang ada di link http//www.yahoo.com dalam
bentuk e-mail.
Adapun jenis layanan yang bisa diupayakan lewat e-mail yaitu : Layanan
konsultasi. Layanan ini bisa diupayakan lewat menulis e-mail antara
konselor dengan konseli, dimana konseli menulis prihal yang akan
dikonsultasikan kepada konselor,Layanan informasi. Layanan ini bisa
diupayakan oleh konselor untuk menulis pesan lewat e-mail kepada konseli yang
membutuhkan informasi (sesuai dengan kebutuhan konseli,baik dalam bidang
belajar,karir,sosial maupun tentang kepribadian) dan layanan lain yang bisa
dikembangkan oleh konselor itu sendiri.
Layanan konseling berbasis e-mail ini akan sangat berguna dalam upaya
menumbuhkan hubungan kehangatan antara konselor dengan siswa terutama bagi
siswa atau konseli yang malu untuk bertatap muka langsung. Melalui layanan ini
setidaknya sejak awal sudah tercipta suatu keakraban yang selanjtnya dapat
dilanjutkan dalam proses konseling di sekolah sesuai dengan kesepakatan yang
sudah dibuat.
3. Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis
Videoconference
Videoconference atau konferensi video merupakan bagian dari dunia
teleconference. Video conference dapat diartikan sesuai dengan suku katanya,
yaitu video = video, conference = konferensi, maka video conference adalah
konferensi video dimana data yang di-transmisikan adalah dalam bentuk video
atau audiovisual. Videoconference adalah telekomunikasi dengan menggunakan
audio dan video sehingga terjadi pertemuan ditempat yang berbeda-beda. Ini bisa
berupa antara dua lokasi yang berbeda(point-to-point) atau
mengikutsertakan berberapa lokasi sekaligus di dalam satu ruangan konferensi(multi-point).
Dalam cyber counseling ini, kita mengupayakan program yahoo messenger yang
sekiranya sudah popular dikalangan dunia internet atau software khusus yang
dikenal denganskype yang dapat didownload di alamat www.skype.com. Untuk
mengunakan program ini kita bisa dapatkan dengan mendownload di internet atau
membeli pada toko komputer yang khusus menjual software.
Sudah tentunya untuk menjalankan layanan ini, pada masing-masing sekolah
disediakan sarana internet, komputer dengan camera (webcam) atau
laptop sebagai piranti utama untuk menjalankan program ini. Melalui
videoconference ini antar konselor serta siswa/ konseli bisa bertatap muka
secara langsung walaupun bersifat virtual, maka bentuk layanan yang bisa
diupayakan adalah tergantung kreasi dari konselor itu sendiri. Sebagai
gambaran, adapun bentuk layanan bimbingan dan konseling yang bisa diupayakan
yaitu: layanan konsultasi, layanan Informasi,layanan konseling
individual,layanan konseling kelompok,beserta layanan lain yang bisa
dikembangkan oleh masing–masing konselor dan sesuai dengan kebutuhan konseli.
4. Layanan Bimbingan dan
Konseling Berbasis Telepon
Pada prisipnya, kita hidup dalam dunia yang selalu berkembang, istilah telepon
tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Bahkan benda tersebut sudah
menjamur ke pelosok-pelosok negeri sebagai alat komunikasi canggih jarak jauh.
Telepon yang kita kenal di masyarakat apabila dikelola dengan baik untuk
menjalankan suatu strategi pelayanan komunikasi khususnya dalam aspek pelayanan
bimbingan dan konseling, sudah tentunya akan menjadi cara inovatif dalam
mendukung kegiatannya.
Telepon berasal dari suku kata ”tele” artinya jauh dan ”phone” artinya
suara. Jadi telepon adalah suara jarak jauh. Seperti kita kenal di zaman yang
semoderen ini, bahwa telepon merupakan barang elektronik yang mempermudah
melakukan telewicara dan pengiriman pesan secara otomatis.
Apabila media hanphone ini dimanage secara baik, maka ada beberapa layanan yang
bisa diupayakan, yaitu: Layanan Konsultasi, Konseling Individual, bimbingan
karir,bimbingan belajar dan jenis layanan yang lain sesuai dengan daya
kreativitas konselor itu sendiri. Sudah tentunya, untuk menjalankan layanan ini
harus ada kesepakatan antara konselor dengan konseli untuk menjalankan layanan
tersebut.
Supaya lebih efektif, sudah tentunya konselor memiliki hanphone khusus yang
merupakan sarana yang diperoleh dari sekolah atau secara pribadi (tergantung
kondisi keuangan sekolah). Biasanya layanan ini lebih mengacu di luar seting
jam sekolah, karena beberapa sekolah tidak diperbolehkan membawa hanphone ke
sekolah. Layanan ini akan dapat berjalan dengan baik, apabila dalam proses
mengirim sms atau telepon langsung didasai dengan etika yang benar sesuai
dengan kesepakatan.
E. Kelebihan dan Kelamahan Cyber
Counseling
Di bawah ini diuraikan beberapa kelebihan dan kelemahan dalam menjalankan
layanan konseling berbasis cyber counseling.
1. Kelebihan Cyber Counseling
Adapun kelebihan menggunakan strategi layanan bimbingan dan konseling berbasis
cyber counseling yaitu:
a. Layanan konseling dapat berlangsung di luar jam sekolah maupun di
sekolah. Apabila ada konseli/siswa yang dirasa kurang mendapatkan pelayanan
konseling di sekolah karena alasan kurangnya waktu, maka bisa melanjutkan di
luar jam sekolah atas kesepakatan yang sudah ditetapkan oleh konselor dengan
siswa di sekolah.
b. Dapat menghemat waktu. Melalui cyber counseling, konselor
dapat melakukan layanan dimana saja walaupun tempatnya berjauhan, terutama bagi
siswa yang membutuhkan layanan saat itu juga. Disamping itu, lewat website yang
dibuat pada masing-masing sekolah, siswa bisa mengakses informasi yang
dibutuhkan dengan cepat.
c. Menghemat biaya. Khususnya bagi konselor yang menggunakan model
videoconference untuk berkomunikasi antar konselor, bisa langsung bertatap muka
secara virtual, sehingga dengan fasilitas ini akan dapat menekan biaya bila
tempat antar konselor berjauhan.
d.Dapat meningkatkan kualitas konselor dan siswa terutama dalam penguasaan
teknologi khususnya internet dan komputer di zaman yang semakin berkembang.
e. Sekolah atau perguruan tinggi yang menjalankan cyber counseling
sudah tentunya memiliki nilai lebih dalam aspek strategi layanan bimbingan dan
konseling berbasis teknologi.
f. Bagi mereka yang belum mengenal internet, dengan adanya
sosialisasi cyber counseling maka konselor yang masih awam akan bisa
mempelajarinya. Dengan demikian tidak ada istilah ketinggalan jaman atau gagap
teknologi. Sudah tentunya hal tersebut diimbangi dengan usaha dan kemauan keras
untuk menguasai teknologi tersebut, dan lain sebagainya.
2. Kelemahan Cyber Counseling
Di samping beberapa kelebihan yang diungkapkan di atas, sudah tentunya cyber
counseling ini memiliki kelemahan tersendiri.Adapun beberapa kelemahan dalam cyber
counseling, yaitu:
a. Biaya awal untuk mempersiapkan cyber counseling yang cukup
besar, seperti : komputer dan aplikasinya, internet dan perangkatnya.
b. Profesionalitas kemampuan konselor dalam penguasaan teknologi. Bagi
konselor maupun siswa/atau konseli yang awam dengan internet sudah tentunya
tidak bisa menjalankan program ini, sehingga perlulah diadakan pelatihan khusus
c. Tinggi rendah sinyal internet. Besar kecilnya sinyal internet akan
sangan mempengaruhi kecepatan koneksinya, terutama dalam menjalankan
videoconference yang membutuhkan sinyal internet yang baik.
d. Upaya memanajemen strategi layanan. Bagaimana pihak konselor
memanajemen layanan ini akan menentukan keberhasilan tujuan yang akan
dicapainya.
e. Keikhlasan konselor untuk memberikan layanan secara non formal. Bagi
konseli yang membutuhkan layanan di luar jam sekolah/non formal, dibutuhkan
keiklasan tersendiri.
f. Pemanfaatan internet untuk tindakan yang negatif. Supaya
tidak memberikan pengaruh negatif pada siswa dari belajar internet, maka sejak
dini siswa diajarkan pula dasar budi pekerti sebagai landasan untuk mengetahui
baik buruknya suatu tindakan yang dilakukan.
Create a free website with
http://bimbingankonseling-4b-2013.weebly.com/ti-bk.htmlLayanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Teknologi (CYBER COUNSELING)
A. Pengertian Cyber Counseling
Moh. Surya (2006) mengemukakan bahwa sejalan dengan perkembangan teknologi
komputer, interaksi antara konselor dengan klien tidak hanya dilakukan melalui
hubungan tatap muka tetapi dapat juga dilakukan melalui hubungan secara virtual
(maya) melalui internet dalam bentuk “cyber counseling”. Layanan bimbingan dan
konseling ini merupakan salah satu model pelayanan konseling yang inovatif
dalam upaya menunjukkan pelayanan yang praktis dan bisa dilakukan dimana saja
asalkan ada koneksi atau terhubung dengan internet.
Cyber Counseling adalah salah satu strategi bimbingan dan konseling yang
bersifat virtual atau konseling yang berlangsung melalui bantuan koneksi
internet. Dalam hal ini proses konseling berlangsung melalui internet dalam
bentuk web-site,e-mail, facebook, videoconference (yahoo massangger) dan ide
inovatif laninnya. Sudah tentunya apabila ingin menjalankan strategi ini yang
menjadi piranti utamanya adalah koneksi dengan internet tersebut. Adapun
beberapa i
B. Persiapan Cyber Counseling
Dalam upaya menjalankan strategi layanan bimbingan dan konseling berbasis cyber
counseling ini, ada beberapa hal yang menjadi persiapan utama, yaitu penguasaan
dasar aplikasi komputer dan internet itu sendiri. Adapun upaya yang dapat
dilakukan sehubungan dengan persiapan dasar supaya bisa menjalankan cyber
counseling ini, yaitu:
a. Mengadakan pelatihan komputer dan internet
kepada konselor dengan mengundang trainer yang memang ahli di dalamnya.
b. Masing-masing sekolah menyediakan fasilitas berupa:komputer
dan koneksi internet di ruang bimbingan dan konseling. Dengan adanya komputer
dan internet, secara otomatis pihak yang bersangkutan akan bisa belajar secara
langsung.
c. Menggunakan fasilitas buku petunjuk tentang aplikasi komputer dan
internet, sehingga bisa dipelajari secara langsung.
d. Bagi siswa, sejak dini diupayakan pelajaran komputer pada
masing-masing sekolah terutama yang belum memprogramkannya, supaya siswa juga
memiliki pemahaman di dalamnya. Dalam proses pembelajaran, siswa pada intinya
diajarkan mengenai cara menjalankan beberapa aplikasi internet yang mendukung
cyber counseling ini.
e. Bagi calon konselor, seyogyanya di jurusan diprogramkan
tentang mata kuliah tambahan tentang komputer dan palikasi internet. Dengan
demikian mereka akan medapatkan bekal berupa pengetahuan tentang bagaimana
menjalankan aplikasi komputer dan internet itu sendiri.
Beberapa cara inovatif di atas merupakan strategi untuk menguasai ilmu komputer
dan internet sebagai dasar untuk menjalankan cyber counseling. Sudah tentunya,
calon konselor, konselor maupun siswa masing-masing memiliki komitmen untuk
menguasainya, sehingga apa yang dipelajari dapat dituangkan untuk mendukung
berjalannya cyber counseling.
C. Fungsi Cyber Counseling
Pengadaan cyber counseling, bukan berarti menganaktirikan strategi layanan
konseling yang lainnya. Namun hal ini adalah semata-mata untuk mendukung dan
membuat inovasi yang baru terkait dengan pelayanan konseling disamping
meningkatkan kemampuan konselor itu sendiri khusunya dalam penguasaan teknologi
di jaman yang semakin berkembang ini.
Strategi layanan bimbingan dan konseling berbasis Cyber counseling yang
dilakukan melalui konseksi internet secara virtual ini memiliki beberapa fungsi
yang sifatnya inovatif, yaitu:
a. Pada dasarnya, konselor dan siswa yang belum mengenal
internet, secara langsung dapat mendapat pengetahuan di bidangnya, sehingga
tidak ketinggalan teknologi (gaptek=gagap teknologi) di jaman yang selalu
berkembang.
b. Proses bimbingan maupun konseling dapat dilakukan di luar jam
sekolah, sehingga tidak mengganggu jam pelajaran. Hal ini ditujukan pada siswa
yang belum dirasa cukup mendapatkan bimbingan di sekolah.
c. Dengan dibuatnya web-site khusus
oleh masing-masing konselor dalam instansinya, maka siswa akan bisa dengan
cepat memperoleh informasi yang diinginkannya, misalnya melihat nilai ujian
lewat internet, informasi tentang persyaratan sekolah dan lain sebagainya.
d. Waktu akan lebih efesien. Dengan
berkembangnya teknologi internet lewat komputer atau lewat hanphone yang sudah
dilengkapi aplikasi internet, hubungan virtual antara konselor dengan konselor
maupun antar konselor dengan siswa akan bisa berlangsung di mana saja asalkan
ada sinyal atau koneksi internet.
Sudah tentunya, untuk memenuhi fungsi tersebut, selain penguasaan teknologi
internet, konselor seyogyanya membuat kode etik tersendiri, melakukan
kesepakatan dengan siswa/konseli untuk diberlakukannya cyber counseling ini.
Dengan adanya kesepakatan, maka strategi ini akan dapat berjalan sesuai dengan
yang diharapkan, misalnya pengaturan waktu, penggunaan bahasa yang sopan dan
santun dalam menulis surat elektronik atau pada lembarchatting dan lain
sebagainya. Model cyber counseling ini dapat dilihat dalam penjelasan
di bawah ini.
D. Strategi Layanan BK Berbasis Cyber
Counseling
Strategi layanan bimbingan dan konseling brbasis cyber counseling adalah suatu
strategi atau pola perencanaan layanan yang dilakukan secara virtual melalui
koneksi internet. Adapun beberapa model strategi layanan bimbingan dan
konseling dalam bentuk cyber counseling yaitu:
1. Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis
Website
Website adalah sebuah cara untuk menampilkan diri di Internet. Dapat
diibaratkan Website adalah sebuah tempat di Internet, siapa saja di dunia ini
dapat mengunjunginya, kapan saja mereka dapat mengetahui tentang sesuatu,
memberi pertanyaan kepada kita, memberikan anda masukan dan dapat mendownload
data yang ditampikan. Website/weblog memungkinkan untuk dapat melakukan layanan
informasi yang terkait dengan bimbingan dan konseling. Dalam melakukan layanan
ini, sudah tentunya harus memiliki website atau weblog tersendiri yang sudah
online di internet.
Dengan dimilikinya alamat web oleh masing-masing konselor pada setiap sekolah,
maka tidak menutup kemungkinan bagi konselor untuk menulis berbagai hal yang
berkaitan dengan bimbingan dan konseling di instansinya. Adapun jenis layanan
yang bisa diupayakan lewat website adalah lebih cendrung pada layanan
informasi ,tentang bimbingan pribadi,karir, belajar,dan sosial. Untuk
dapat memenuhi layanan tersebut, maka konselor sudah pastinya menulis
berbagai informasi yang dibutuhkan oleh siswa pada alamat website yang sudah
dibuat di atas. Misalnya membuat layanan informasi mengenai segala hal yang
terkait dengan TI dalam BK seperti tampak pada gambar. Dengan demikian
seyogyanya konselor memiliki bahan yang lengkap untuk ditampilkan di alamt
websitenya.
Dengan mengupayakan layanan ini, konselor akan lebih banyak menghemat waktu
dari segi penyampaiannya, diabndingkan penyampaian di sekolah akan memakan
cukup banyak waktu. Dengan menyampaikan materi layanan di website ini maka
konseli/siswa dapat mengakses atau mendownload data tersebut kapanpun juga.
2. Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis
E-Mail
E-mail merupakan cara baru untuk berkomunikasi secara cepat dan efektif melalui
surat elektronik di internet. Sudah tentunya untuk dapat menjalankan hal ini maka
konselor dan siswa harus punya alamat e-mail masing-masing. Dalam upaya membuat
e-mail ini, bisa dibuat pada alamat yahoo dengan alamat http/www.yahoo.com atau
di google dengan alamat http/www.gmail.com. Ketika alamat tersebut
dibuka di internet, secara langsung sudah terdapat cara untuk membuatnya. Pada
dasarnya, orang lebih populer membuat alamat e-mailnya di yahoo. Dalam cyber
counseling ini kita mengupayakan fasilitas yang ada di link http//www.yahoo.com dalam
bentuk e-mail.
Adapun jenis layanan yang bisa diupayakan lewat e-mail yaitu : Layanan
konsultasi. Layanan ini bisa diupayakan lewat menulis e-mail antara
konselor dengan konseli, dimana konseli menulis prihal yang akan
dikonsultasikan kepada konselor,Layanan informasi. Layanan ini bisa
diupayakan oleh konselor untuk menulis pesan lewat e-mail kepada konseli yang
membutuhkan informasi (sesuai dengan kebutuhan konseli,baik dalam bidang
belajar,karir,sosial maupun tentang kepribadian) dan layanan lain yang bisa
dikembangkan oleh konselor itu sendiri.
Layanan konseling berbasis e-mail ini akan sangat berguna dalam upaya
menumbuhkan hubungan kehangatan antara konselor dengan siswa terutama bagi
siswa atau konseli yang malu untuk bertatap muka langsung. Melalui layanan ini
setidaknya sejak awal sudah tercipta suatu keakraban yang selanjtnya dapat
dilanjutkan dalam proses konseling di sekolah sesuai dengan kesepakatan yang
sudah dibuat.
3. Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis
Videoconference
Videoconference atau konferensi video merupakan bagian dari dunia
teleconference. Video conference dapat diartikan sesuai dengan suku katanya,
yaitu video = video, conference = konferensi, maka video conference adalah
konferensi video dimana data yang di-transmisikan adalah dalam bentuk video
atau audiovisual. Videoconference adalah telekomunikasi dengan menggunakan
audio dan video sehingga terjadi pertemuan ditempat yang berbeda-beda. Ini bisa
berupa antara dua lokasi yang berbeda(point-to-point) atau
mengikutsertakan berberapa lokasi sekaligus di dalam satu ruangan konferensi(multi-point).
Dalam cyber counseling ini, kita mengupayakan program yahoo messenger yang
sekiranya sudah popular dikalangan dunia internet atau software khusus yang
dikenal denganskype yang dapat didownload di alamat www.skype.com. Untuk
mengunakan program ini kita bisa dapatkan dengan mendownload di internet atau
membeli pada toko komputer yang khusus menjual software.
Sudah tentunya untuk menjalankan layanan ini, pada masing-masing sekolah
disediakan sarana internet, komputer dengan camera (webcam) atau
laptop sebagai piranti utama untuk menjalankan program ini. Melalui
videoconference ini antar konselor serta siswa/ konseli bisa bertatap muka
secara langsung walaupun bersifat virtual, maka bentuk layanan yang bisa
diupayakan adalah tergantung kreasi dari konselor itu sendiri. Sebagai
gambaran, adapun bentuk layanan bimbingan dan konseling yang bisa diupayakan
yaitu: layanan konsultasi, layanan Informasi,layanan konseling
individual,layanan konseling kelompok,beserta layanan lain yang bisa
dikembangkan oleh masing–masing konselor dan sesuai dengan kebutuhan konseli.
4. Layanan Bimbingan dan
Konseling Berbasis Telepon
Pada prisipnya, kita hidup dalam dunia yang selalu berkembang, istilah telepon
tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Bahkan benda tersebut sudah
menjamur ke pelosok-pelosok negeri sebagai alat komunikasi canggih jarak jauh.
Telepon yang kita kenal di masyarakat apabila dikelola dengan baik untuk
menjalankan suatu strategi pelayanan komunikasi khususnya dalam aspek pelayanan
bimbingan dan konseling, sudah tentunya akan menjadi cara inovatif dalam
mendukung kegiatannya.
Telepon berasal dari suku kata ”tele” artinya jauh dan ”phone” artinya
suara. Jadi telepon adalah suara jarak jauh. Seperti kita kenal di zaman yang
semoderen ini, bahwa telepon merupakan barang elektronik yang mempermudah
melakukan telewicara dan pengiriman pesan secara otomatis.
Apabila media hanphone ini dimanage secara baik, maka ada beberapa layanan yang
bisa diupayakan, yaitu: Layanan Konsultasi, Konseling Individual, bimbingan
karir,bimbingan belajar dan jenis layanan yang lain sesuai dengan daya
kreativitas konselor itu sendiri. Sudah tentunya, untuk menjalankan layanan ini
harus ada kesepakatan antara konselor dengan konseli untuk menjalankan layanan
tersebut.
Supaya lebih efektif, sudah tentunya konselor memiliki hanphone khusus yang
merupakan sarana yang diperoleh dari sekolah atau secara pribadi (tergantung
kondisi keuangan sekolah). Biasanya layanan ini lebih mengacu di luar seting
jam sekolah, karena beberapa sekolah tidak diperbolehkan membawa hanphone ke
sekolah. Layanan ini akan dapat berjalan dengan baik, apabila dalam proses
mengirim sms atau telepon langsung didasai dengan etika yang benar sesuai
dengan kesepakatan.
E. Kelebihan dan Kelamahan Cyber
Counseling
Di bawah ini diuraikan beberapa kelebihan dan kelemahan dalam menjalankan
layanan konseling berbasis cyber counseling.
1. Kelebihan Cyber Counseling
Adapun kelebihan menggunakan strategi layanan bimbingan dan konseling berbasis
cyber counseling yaitu:
a. Layanan konseling dapat berlangsung di luar jam sekolah maupun di
sekolah. Apabila ada konseli/siswa yang dirasa kurang mendapatkan pelayanan
konseling di sekolah karena alasan kurangnya waktu, maka bisa melanjutkan di
luar jam sekolah atas kesepakatan yang sudah ditetapkan oleh konselor dengan
siswa di sekolah.
b. Dapat menghemat waktu. Melalui cyber counseling, konselor
dapat melakukan layanan dimana saja walaupun tempatnya berjauhan, terutama bagi
siswa yang membutuhkan layanan saat itu juga. Disamping itu, lewat website yang
dibuat pada masing-masing sekolah, siswa bisa mengakses informasi yang
dibutuhkan dengan cepat.
c. Menghemat biaya. Khususnya bagi konselor yang menggunakan model
videoconference untuk berkomunikasi antar konselor, bisa langsung bertatap muka
secara virtual, sehingga dengan fasilitas ini akan dapat menekan biaya bila
tempat antar konselor berjauhan.
d.Dapat meningkatkan kualitas konselor dan siswa terutama dalam penguasaan
teknologi khususnya internet dan komputer di zaman yang semakin berkembang.
e. Sekolah atau perguruan tinggi yang menjalankan cyber counseling
sudah tentunya memiliki nilai lebih dalam aspek strategi layanan bimbingan dan
konseling berbasis teknologi.
f. Bagi mereka yang belum mengenal internet, dengan adanya
sosialisasi cyber counseling maka konselor yang masih awam akan bisa
mempelajarinya. Dengan demikian tidak ada istilah ketinggalan jaman atau gagap
teknologi. Sudah tentunya hal tersebut diimbangi dengan usaha dan kemauan keras
untuk menguasai teknologi tersebut, dan lain sebagainya.
2. Kelemahan Cyber Counseling
Di samping beberapa kelebihan yang diungkapkan di atas, sudah tentunya cyber
counseling ini memiliki kelemahan tersendiri.Adapun beberapa kelemahan dalam cyber
counseling, yaitu:
a. Biaya awal untuk mempersiapkan cyber counseling yang cukup
besar, seperti : komputer dan aplikasinya, internet dan perangkatnya.
b. Profesionalitas kemampuan konselor dalam penguasaan teknologi. Bagi
konselor maupun siswa/atau konseli yang awam dengan internet sudah tentunya
tidak bisa menjalankan program ini, sehingga perlulah diadakan pelatihan khusus
c. Tinggi rendah sinyal internet. Besar kecilnya sinyal internet akan
sangan mempengaruhi kecepatan koneksinya, terutama dalam menjalankan
videoconference yang membutuhkan sinyal internet yang baik.
d. Upaya memanajemen strategi layanan. Bagaimana pihak konselor
memanajemen layanan ini akan menentukan keberhasilan tujuan yang akan
dicapainya.
e. Keikhlasan konselor untuk memberikan layanan secara non formal. Bagi
konseli yang membutuhkan layanan di luar jam sekolah/non formal, dibutuhkan
keiklasan tersendiri.
f. Pemanfaatan internet untuk tindakan yang negatif. Supaya
tidak memberikan pengaruh negatif pada siswa dari belajar internet, maka sejak
dini siswa diajarkan pula dasar budi pekerti sebagai landasan untuk mengetahui
baik buruknya suatu tindakan yang dilakukan.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar